Rabu, 11 Desember 2013

Di Ujung Rindu

Hati itu seperti gedung gedung Jakarta, saling berhadapan namun enggan bersinggungan. Seperti sebuah rindu, yang memiliki keangkuhannya sendiri.

Hujan lagi.....
Sebenarnya desember selalu akrab dengan hujan, namun Ai selalu lupa bawa payung. Ai tak membenci hujan, namun kondisi tubuhnya yang rapuh belum mampu membuatnya bersahabat dengan tetesan tetesan kecil yang membuat Jakarta sering mandi...
Terlambat untuk berteduh, Ai sudah setengah perjalanan pulang dari kantornya di Menara Mulia, kawasan Sudirman.
setengah berlari menuju ke arah plaza semanggi, mau minta dijemput sama Dido..Ah, Ai bukan anak mami yang harus mengandalkan cowoknya hanya untuk melawan hujan..meskipun dekat, hanya beberapa km dari Menara Jamsostek. lagipula Dido pasti sedang sangat sibuk dengan urusan kantornya...
bajunya hampir basah, tapi tidak enak juga masuk mall dengan baju basah seperti itu...
Akhirnya Ai memutuskan untuk membeli sebuah baju ganti di Centro sebagai pengganti bajunya yang basah...
merasa sedikit hangat setelah ganti baju..ah...rasanya hujan masih lama, sementara AC di plaza semanggi juga tidak bisa diajak bersahabat.
Ai tidak kompromi dengan rasa dingin, penyebabnya adalah gangguan syaraf di kepalanya akibat pengaruh tabrakan  bertahun tahun yang lalu.
sudah coba konsultasi dengan banyak dokter penyakit syaraf yang ternama, namun belum ada solusi untuk kondisi yang dialaminya, rata rata para dokter hanya menyarankan Ai untuk istirahat, tidak boleh banyak pikiran, dan jangan terlalu banyak didepan layar komputer..ah, Ai sangat tidak suka mendengarnya.
Kepalanya agak pusing, pucat....
"