Senin, 18 Februari 2013

I LOVE YOU, KAK

Radar sekilas membaca Mayang di fb, cewek itu yang biasanya jarang mengeluh terlihat mencurahkan "kegalauannya" di fesbuk, samar sih. tapi Radar mengerti artinya.
gadis itu berubah akhir akhir ini, Radar mencoba bertanya lewat message fesbuk
"Kenapa?".
Mayang tidak menjawab. "Ada masalah..?", sekali lagi Radar dilanda penasaran.
Lama baru ada balasan "Enggak Dar, enggak ada apa apa...".
Radar tidak percaya, gadis itu pasti ada apa apanya...seperti namanya "radarnya" seolah memberi sinyal buruk.
"May..?", tidak sampai setengah jam sudah ada didepan kamar gadis itu. Mayang memandangnya dengan wajah kosong.
"Wajahmu pucat..", tangannya menyentuh lembut dahi Mayang, gadis yang tujuh tahun berada diatasnya.
Dulu pertama sekali bertemu, Radar samasekali tak menyangka Mayang sudah berusia 29 tahun, wajahnya imut imut, mirip Marsha Timothy, sempat menggoda gadis itu.
Mayang juga tidak terlihat melarang, sudah biasa digoda lelaki ingusan.
Mayang hanya membalikkan badan, wajahnya memang terasa hangat. Radar mengompres badan Mayang yang hangat.
"Kamu lagi ada masalah yah". Dalam hati Mayang tersenyum, laki laki itu terlihat jauh lebih tua dibanding usianya yang sesungguhnya kalau sudah berbuat demikian.
"Nggak..".demikian
"Bohong..", bunyi Hp Radar bunyi, sekilas ada gurat kekecewaan diwajahnya.
"Dari Rani yah..", Rani kekasihnya Radar
"Iya, katanya suruh jemput ke tempat les..", Mayang tergolek lemah sambil tersenyum. "Ya sudah, jemput Rani sana...ntar kelamaan lho". Radar agak berat hati "Kamu gimana?". Mayang menggenggam tangan Radar lembut, "Aku kayak udah mau mati aja, cuma demam dikit kok gara gara lembur..", Radar menyentuh rambut Mayang sekilas "Jangan banyak pikiran, cepat sembuh kak..". Mayang tersenyum geli..panggilan "Kak" itu tidak biasa dilakukan oleh Radar..hmm..
Mayang kembali tertidur...

"Kok lama sih.." Rani terlihat menggerutu
"Sorry macet..", Radar dengan nada datar. "Kita makan dulu?", Rani mengajak ke sebuah cafe, Radar mengekor. pandangannya kosong.
"Beib, lagi ada masalah ya, kok tumben?", Rani menggenggam tangan Radar.
"Hmm..nggak, nggak ada apa apa kok", berusaha tersenyum.
Radar bohong, dia sedang memikirkan Mayang, status galau Mayang di fb..ada apa dengan gadis itu, ada masalah apa dia, ingin rasanya melindunginya.
Radar tahu gadis itu tangguh, Mayang selalu mampu menghandle persoalannya sendiri, kali inipun Mayang pasti bisa melewatinya, anehnya ada sesuatu dalam hati Radar bergejolak, rindu ingin menjadi pahlawan gadis itu.

Sepeninggal Radar, Mayang memandang photo Radar dibalik bantalnya. photo waktu mereka liburan ke Trowulan, berdua.
hobby yang sama berpetualang dan kegiatan sosial, membuat mereka sering terkoneksi satu sama lain dan suka saling berbagi info.
ah...lelaki mahasiswa itu, masih bocah..tapi kadang terlihat begitu dewasa dan melindungi.
mereka sudah sering liburan bareng, ke Blitar, ke Jogja, ke Gunung Bromo, Radar tak pernah menolak diajak jalan kemanapun.
ada lagi photo mereka berdua di Solo, lucu, akrab...
Hp Mayang berdering, kantor
Mereka semua berkumpul di kantor, ini tentang Mayang. tentang kasus Mayang yang dituduh mencuri data data kantor, Mayang bersumpah tidak tahu apa apa, tapi tidak ada yang percaya. toh tidak ada bukti. komputer haknya sepenuhnya ada ditangan Mayang. gadis itu kelihatan sangat tertekan. ini fitnah yang sangat tidak bisa dibuktikannya.pak Dodo yang biasanya sangat mendukung dan percaya padanya berbalik memusuhinya juga.
dengan nada berat Mayang meminta surat pengunduran diri
"Hari ini aku resign, mengundurkan diri. meski sedih karena aku masih "meninggalkan piring kotor", tulisnya di fesbuk.
mungkin tidak ada yang terlihat istimewa dengan status itu, namun Radar sangat peka, Radar penasaran ada apa dengan gadis itu?.
Mayang tidak akan pernah mau cerita...

dua minggu kemudian...
Mayang disuruh kembali ke kantor, meski terheran heran Mayang tidak menolak dan tidak bertanya tanya, dihadapinya dengan tenang.
tidak ada penjelasan, semua berjalan normal, Pak Dodo juga kembali bersikap baik, kecuali Nora yang tiba tiba tidak berada dikantor..berhenti, padahal gadis itu yang paling ambisius untuk mencapai peningkatan karir dikantor.
ada apa?
Yang pertama ditelponnya adalah Radar, cuma cowok itu satu satunya yang bisa diajak cerita.
kadang Mayang merasa aneh, dengan Radar dia tidak merasa berbicara terhadap adik, tapi mirip kepada sahabat sendiri, mungkin karena Radar sangat dewasa.
Radar langsung datang, wajah Mayang sudah berbinar..
Radar tersenyum misterius, namun Mayang tidak memperhatikan. dia terlalu sibuk dengan kebahagiaannya.
"Masalah dikantormu sudah selesai kan?", Radar mengelus rambut Mayang. Mayang tersentak kaget, "Kok kamu tau?", "Tau orang aku yang urusin, hehehe..".
"Kamu..?" Mayang tersentak kaget
"Aku tau bukan kamu yang nyuri data data kantor, tapi temanmu yang ambisius bernama Nora..aku pura pura pacarin dia dan jelek jelekin kamu, sampai akhirnya dia tanpa sadar curhat tentang kamu..".
Mayang meneteskan airmata "Sampai segitunya kamu?, kenapa?", dua butir airmata menetes dipipinya.
"Kamu cewek yang paling ga peka yang pernah kutemui.., kamu tau kenapa, karena aku cinta sama kamu..", Radar tidak bisa lagi menahan perasaannya. Mayang makin kaget.
"Tapi aku kakakmu, aku lebih pantas jadi kakakmu Dar..jangan..",
"Lalu apa yang salah, hanya karena umur?", Radar sedikit kesal
"Dar, kita ngga hidup didunia luar, kita masih hidup dengan adat ketimuran, jangan..ngga boleh..", Mayang berontak dengan hatinya sendiri.
"Aku nggak akan maksa kamu Mayang, kelak aku yakin kalau Tuhan sudah mentakdirkan kita berjodoh, tanpa aku paksapun kamu akan milih aku..", Radar mencium kening Mayang pelan.
Mayang hanya terisak menangis.

1 komentar: